You are currently viewing Prometheus Bukan Cuma Film Alien Biasa—Ini yang Bikin Beda  Film

Prometheus Bukan Cuma Film Alien Biasa—Ini yang Bikin Beda Film

Gue masih inget banget waktu pertama kali nonton Prometheus. Itu bukan film yang gue cari-cari, malah awalnya gue pengen nonton ulang Alien, tapi malah ke-skip ke prekuelnya yang satu ini. Dan BOOM. Dari detik pertama aja, atmosfernya udah ngebangun rasa penasaran gitu. Kayak ada hawa mistis luar angkasa yang nggak biasa. Musiknya, sinematografinya, dan… aliennya. Eh, maksudnya “makhluk-makhluk asingnya.”

Film ini bukan sekadar film sci-fi biasa. Ada lapisan misteri, horor, dan filosofi yang cukup berat kalau lo pikirin bener-bener. Tapi justru itu yang bikin gue nagih. Jadi, gue nulis ini buat lo yang mungkin baru denger soal Prometheus, atau yang pengen tahu kenapa film ini masih jadi bahan obrolan para penikmat Movies sci-fi sampai sekarang.

Sinopsis Film Prometheus: Petualangan Mencari Asal Usul Manusia

Prometheus (2012) - IMDb

Cerita dimulai dengan dua ilmuwan, Elizabeth Shaw (Noomi Rapace) dan Charlie Holloway (Logan Marshall-Green), yang menemukan petunjuk soal asal-usul manusia di bumi—yup, bukan dari teori Darwin, tapi dari makhluk asing yang disebut “The Engineers”.

Mereka lalu ikut dalam misi luar angkasa naik kapal luar angkasa Prometheus bareng kru lainnya. Tujuan mereka? Menemukan planet yang punya kemungkinan jadi tempat asal “pencipta” manusia.

Tapi tentu saja, film ini nggak cuma soal cari tahu asal muasal kehidupan. Begitu mereka nyampe ke planet itu, yang awalnya kelihatan tenang-tenang aja, mulai muncul keanehan. Ada struktur bangunan misterius, teknologi alien yang udah canggih banget, dan ya… makhluk aneh yang sama sekali bukan temen Wikipedia.

Yang bikin menarik, film ini juga nunjukin bahwa ilmu pengetahuan bisa ketemu sama kepercayaan, dan itu nggak selalu cocok. Dan kayak film Alien lainnya (karena ini sejenis prekuel), Prometheus juga penuh dengan momen mengejutkan, jumpscare, dan pertanyaan eksistensial.

Kenapa Prometheus Begitu Menarik?

Gue ngerasa Prometheus tuh seperti kombinasi antara pelajaran sains, mitologi, sama filosofi yang dibungkus dalam thriller luar angkasa yang mencekam. Serius deh, jarang ada film sci-fi yang ngajak penontonnya mikir sampe segitunya.

Pertama, film ini ngebuka pertanyaan klasik: “Siapa yang menciptakan manusia?” Tapi daripada jawabannya dikasih langsung, film ini malah kasih potongan-potongan teka-teki. Gue sendiri nonton dua kali baru bisa nyambungin beberapa bagian, itu pun masih banyak yang bikin mikir.

Kedua, visualnya. Gila, tahun 2012 tuh belum banyak film yang CGI-nya se-detail ini. Planet asingnya kelihatan realistis banget, atmosfer kabutnya, bangunan-bangunan misteriusnya, bahkan bentuk alien dan teknologi bio-mekanisnya tuh beneran bikin merinding tapi nggak bisa berhenti nonton.

Ketiga, karakter-karakternya kompleks. Elizabeth Shaw misalnya, dia ilmuwan tapi juga punya kepercayaan yang kuat. Terus ada David, si robot android (diperankan dengan keren banget sama Michael Fassbender), yang seakan punya emosi sendiri. Sebagai AI, dia tuh punya rasa penasaran kayak manusia tapi juga kayak… berbahaya banget.

Dan jangan lupakan fakta kalau Prometheus ini punya koneksi langsung ke semesta Alien. Jadi kalau lo fans Alien, ini wajib banget ditonton karena banyak “easter egg” yang bisa lo temuin.

Keunikan Film Prometheus: Bukan Sci-Fi Biasa

Kalau lo kira ini cuma film tentang alien jahat ngejar-ngejar manusia, lo salah besar. Prometheus jauh lebih dalam dari itu.

Salah satu hal yang menurut gue paling unik adalah… film ini nggak kasih jawaban pasti. Banyak pertanyaan eksistensial malah dibiarkan menggantung. Siapa sebenarnya The Engineers? Kenapa mereka menciptakan manusia? Kenapa mereka kayaknya pengen ngancurin kita juga? Semua itu jadi bahan diskusi yang panjang banget bahkan setelah film selesai.

Selain itu, desain produksi dan konsep teknologi aliennya keren parah. Gaya “biomechanical” yang gelap dan artistik, jelas banget pengaruh dari seniman H.R. Giger, bikin semua terasa hidup… tapi juga ngeri. Suasana yang dibangun tuh kayak antara museum alien dan rumah hantu.

Dan jangan lupakan sisi horornya. Ada adegan operasi sendiri yang bikin mual tapi nggak bisa berhenti nonton. Serius, adegan itu sempat bikin gue tutup mata, tapi akhirnya buka juga karena penasaran. Sakit banget keliatannya—dan gue yakin semua orang yang nonton setuju ini salah satu part paling ikonik.

Part Terseru di Film Prometheus yang Bikin Jantung Copot

Aduh, ini susah milih. Tapi buat gue pribadi, part paling gila adalah waktu karakter Elizabeth Shaw sadar kalau dia hamil… bukan dari manusia. Dan adegan dia harus operasi sendiri pake semacam mesin otomatis… duh!

Itu adegan 7 menit paling intens yang pernah gue tonton di film sci-fi. Beneran kayak roller coaster horor campur sains. Gue sampe diem di tempat, nggak bisa ngedip. Dan adegan itu nggak berhenti di situ aja—ada konsekuensi lanjutan yang jauh lebih horor, terutama pas mahluk yang dia keluarkan dari tubuhnya ternyata…

Oke, nggak mau spoiler terlalu banyak. Tapi percaya deh, ini adegan yang nggak bakal lo lupain.

Selain itu, klimaks film juga bikin deg-degan. Saat akhirnya mereka tahu niat asli dari The Engineers dan David mengaktifkan pesawat alien, ketegangan langsung naik drastis. Salah ambil langkah dikit aja, bisa mati semua kru. Dan di sinilah lo akan ngelihat pengorbanan, kepanikan, dan keputusan ekstrem yang diambil karakter utama.

Keseruan yang Gak Habis-Habis dari Prometheus

Setelah nonton, gue langsung buka-buka forum Reddit dan blog yang bahas Prometheus. Banyak banget teori, analisis, bahkan diskusi filosofis. Ini menunjukkan betapa dalamnya film ini.

Keseruan Prometheus bukan cuma di efek visual dan adegan menegangkan, tapi juga di pikiran yang kebuka setelahnya. Kayak lo habis baca buku filsafat tapi versi filmnya, dan ada aliennya.

Dan buat yang suka universe Alien, film ini kayak potongan puzzle yang akhirnya masuk ke tempatnya. Tapi tetap berdiri sendiri buat yang belum nonton Alien, lo masih bisa nikmatin penuh tanpa harus tahu seluruh timeline franchise-nya.

Pelajaran yang Gue Petik Setelah Nonton Prometheus

Ahead of 'Alien: Covenant,' Why 'Prometheus' Should Be Taken Seriously -  The Atlantic

Yang paling nempel di kepala gue tuh pertanyaan soal asal usul manusia. Gimana kalau pencipta kita ternyata bukan entitas spiritual seperti yang kita bayangkan, tapi malah alien yang mungkin udah punah atau nggak peduli sama kita?

Film ini ngajak gue buat mikir lebih dalam, bahwa ilmu pengetahuan dan keyakinan seringkali bertabrakan, tapi juga bisa jalan beriringan. Karakter Elizabeth Shaw nunjukin itu dengan kuat—dia ilmuwan, tapi tetap percaya dan berharap pada hal yang nggak bisa dijelaskan sains.

Pelajaran lainnya, jangan terlalu percaya sama robot. Hahaha. Tapi serius, David adalah karakter yang sangat kompleks. Dia bukan manusia, tapi dia juga nggak sepenuhnya tanpa ambisi. Di sinilah lo belajar soal AI dan bahaya dari teknologi yang terlalu “cerdas”.

Dan terakhir, kalau suatu hari ada tawaran ikut ekspedisi ke planet asing buat cari pencipta umat manusia… gue mending mikir dua kali deh. Atau seribu kali.

Prometheus Bukan Buat Semua Orang, Tapi…

Kalau lo suka film yang penuh action tanpa mikir banyak, Prometheus mungkin bukan buat lo. Tapi kalau lo suka film yang membangun atmosfer, narasi yang dalam, dan pertanyaan besar tentang manusia dan semesta, ini adalah tontonan wajib.

Gue pribadi sih ngasih 9 dari 10 buat film ini. Dan meskipun ada kekurangan—kayak beberapa karakter yang terasa “mati rasa” atau keputusan bodoh yang diambil pas momen krusial—tapi tetap aja, Prometheus berhasil ngasih pengalaman nonton yang nggak biasa dan penuh diskusi setelahnya.

Baca juga artikel menarik lainnya tentang The Wandering Earth 2: Film Sci-Fi Tiongkok yang Bikin Deg-degan Sejak Menit Pertama disini

Author