Kalau ada satu momen yang ngubah banget arah hidupku, itu pas aku pertama kali benar-benar “kenal” sosok Brian White.
Bukan kenal kayak, eh, aku kenal dia secara personal gitu ya. Bukan.
Lebih ke perjalanan mengenal siapa dia, karya-karyanya, cara dia mikir, cara dia bawa dirinya di tengah dunia yang keras ini.
Seketika itu, aku tahu: hidup itu lebih dari sekadar ngejar materi atau validasi sosial.
Brian White ngajarin aku — tanpa dia sadar, lewat sikapnya — soal gimana caranya bertahan, berkembang, dan tetap setia sama siapa diri kita.
Bagaimana Brian White Mengubah Cara Pandangku tentang Karier dan Kehidupan
Awal Pertama Kali Denger Nama Brian White
Aku inget banget waktu itu… tahun 2014-an, kayaknya.
Lagi iseng scroll-scroll film di laptop, ketemu satu judul film yang kurang terkenal, tapi trailernya keren.
Ada sosok cowok karismatik banget.
Aku kayak, “Siapa nih aktornya?”
Ternyata… Brian White.
Nama yang jujur aja, waktu itu aku belum pernah dengar.
Dan di situlah rasa penasaranku mulai tumbuh.
Akhirnya aku ngulik — ya biasa lah, googling, nontonin interview dia, cek film-film lain yang dia bintangi.
Ternyata dia tuh multitalenta banget.
Aktor, dancer, motivational speaker, dan bahkan sempat main di NFL (ya, football Amerika itu!).
Gila sih. Gimana bisa satu orang punya begitu banyak sisi?
Kadang-kadang kita cuma lihat satu sisi dari orang sukses. Tapi Brian ngajarin aku, hidup itu kayak prisma — banyak sisi yang bisa bersinar.
Ketekunan dan Konsistensi: Dua Hal yang Aku Pelajari
Satu hal yang bikin aku benar-benar respect sama Brian White adalah ketekunannya.
Dia nggak lahir langsung di panggung Hollywood, bro.
Perjalanan kariernya banyak banget lika-liku.
Kadang dapat peran utama, kadang cuma support role. Kadang filmnya meledak, kadang… yah, nggak ada yang nonton. 😅
Tapi dia tetap konsisten.
Tetap berkarya.
Tetap hadir dengan kualitas terbaiknya.
Aku ngerasa, dalam hidup kita juga sering banget gitu kan?
Kadang kita kerja keras, berharap ada hasil cepet.
Tapi yang datang malah penolakan demi penolakan.
Dan jujur, aku juga pernah di titik itu.
Waktu itu, aku lagi semangat-semangatnya ngejar karier digital marketing.
Udah kirim lebih dari 50 lamaran kerja… dan cuma dua yang bales.
Kebayang dong, frustasinya kayak apa.
Tapi ngeliat perjalanan Brian White kayak ngasih tamparan lembut gitu.
Kalau mau sukses, ya harus tahan banting.
Nggak bisa instan.
Nggak bisa ngarepin hasil cepet.
Aku mulai ubah mindset.
Mulai fokus di proses, bukan di hasil.
Mulai belajar nikmatin “perjalanan”, bukan cuma finish line, dikutip dari laman resmi Wikipedia.
Gimana Brian White Bikin Aku Berani Multitalenta
Sebelum kenal Brian, aku punya pikiran klasik:
“Kamu harus fokus di satu bidang. Titik.”
Tapi Brian?
Dia dancer, dia aktor, dia pembicara, bahkan pernah jadi atlet!
Dan semua itu dia lakukan dengan sepenuh hati.
Aku mikir, kenapa kita harus ngebatesin diri sendiri?
Kalau kita punya banyak passion, kenapa harus pilih satu doang?
Akhirnya aku mulai berani eksplorasi.
Aku yang tadinya cuma nulis buat kerjaan, mulai belajar nulis blog pribadi.
Dari yang tadinya cuma ngerti digital marketing, aku coba belajar SEO lebih dalam, bahkan ngulik sedikit soal desain grafis.
Beneran, itu salah satu keputusan terbaik dalam hidupku.
Nggak cuma nambah skill, tapi juga bikin hidup jauh lebih seru.
“Multitalenta bukan berarti kamu plin-plan. Tapi kamu cukup berani untuk jadi versi terbaik dari dirimu di berbagai bidang.” — pelajaran dari Brian White
Momen Frustrasi: Ketika Semangat Mulai Luntur
Nggak semua perjalanan inspiratif itu mulus, ya.
Aku juga pernah ngalamin masa-masa di mana aku mikir,
“Ah, buat apa sih gue belajar banyak hal?
Tetep aja kalah sama orang-orang yang udah expert dari lahir.”
Ada satu waktu, aku bener-bener merasa rendah diri.
Liat orang lain sukses cepet, sedangkan aku kayak jalan di tempat.
Tapi, di saat kayak gitu, aku keinget satu kutipan dari Brian White.
Waktu itu dia pernah bilang dalam salah satu wawancara, kurang lebih kayak gini:
“Sukses itu marathon, bukan sprint. Dan dalam maraton, kamu cuma perlu tetap bergerak.”
Waktu baca itu, aku jujur nangis.
Bukan lebay, serius.
Karena sering banget kita tuh lupa,
yang penting bukan siapa yang cepat,
tapi siapa yang tetap bertahan sampai garis akhir.
Tips Praktis yang Aku Pelajari dari Brian White
Biar konten ini juga berguna buat kamu, aku rangkum beberapa tips sederhana yang aku pelajari dari perjalanan Brian White:
-
Tetap fleksibel.
Karier itu dinamis. Jangan takut adaptasi dan belajar hal baru. -
Fokus di kualitas, bukan kuantitas.
Lebih baik dikit tapi impactful daripada banyak tapi asal-asalan. -
Terima kegagalan sebagai bagian dari proses.
Semua orang gagal. Yang penting, bangkitnya kayak apa. -
Rawat mentalmu.
Bukan cuma fisik yang perlu dijaga, tapi juga semangat dan mental. -
Be kind.
Serius, keramahan dan kejujuran itu masih mata uang paling mahal.
Kenapa Aku Bersyukur Pernah “Ketemu” Brian White
Kadang aku mikir…
Kalau dulu aku nggak iseng nonton film itu,
mungkin hidupku beda.
Mungkin aku bakal stuck dalam rutinitas,
nggak berani eksplorasi,
nggak mau keluar dari zona nyaman.
Brian White, tanpa dia tahu,
udah jadi salah satu mentor virtualku.
Ngasih contoh bahwa kerja keras, ketekunan, dan keberanian untuk jadi diri sendiri itu kunci sukses yang sesungguhnya.
Dan lebih dari itu,
dia ngajarin aku buat percaya sama perjalanan hidup sendiri.
Kesimpulan
Kenal Brian White bukan cuma soal ngefans sama selebriti.
Lebih dari itu, ini tentang belajar dari kisah nyata seseorang yang berani hidup otentik, kerja keras tanpa henti, dan tetap rendah hati.
Kalau kamu lagi di fase hidup yang terasa stuck,
atau ngerasa usaha kamu sia-sia…
percaya deh, perjalananmu masih berharga.
Kayak kata Brian White — tetap bergerak.
Baca Juga Artikel dari: Gan Kim Yong: Ketegasan dan Empati dalam Menghadapi Krisis
Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Sport