You are currently viewing Unicorn Overlord: Game Strategi RPG yang Bikin Lupa Waktu 2025

Unicorn Overlord: Game Strategi RPG yang Bikin Lupa Waktu 2025

Saya jujur aja, waktu pertama kali denger nama Unicorn Overlord, saya kira ini game indie yang punya grafis lucu-lucu aja, semacam game farming yang dikasih bumbu sihir. Ternyata saya salah besar. Begitu saya lihat trailernya, langsung mikir, “Wah, ini sih taktik games RPG yang serius.”

Game ini dikembangkan oleh Vanillaware—ya, developer yang juga bikin 13 Sentinels: Aegis Rim yang penuh plot twist itu. Jadi saya udah punya ekspektasi tinggi sejak awal. Dan benar aja, Unicorn Overlord ini bukan sekadar game biasa. Dia punya vibe klasik yang ngingetin saya sama Fire Emblem dan Tactics Ogre, tapi juga berani tampil beda.

Keseruan Game Unicorn Overlord yang Bikin Ketagihan

Ulasan Unicorn Overlord | Situs RPG

Jujur, yang paling bikin saya betah main berjam-jam adalah sistem perangnya. Kalau kamu suka strategi, ini game bisa jadi candu jagat play.

 Real-Time Tactical Battle System

Berbeda dari banyak game strategi yang pakai sistem turn-based, Unicorn Overlord ini menggabungkan real-time movement dengan auto-battle berbasis statistik dan positioning. Jadi kita bisa gerakin unit ke mana pun secara real-time, tapi pas ketemu musuh, mereka akan adu taktik otomatis sesuai skill, equipment, dan role masing-masing.

Dan ya, di sinilah saya sempat frustrasi. Beberapa kali saya asal gerakin unit tanpa mikir komposisinya—hasilnya? Dihabisin dalam dua menit!

Build Unit yang Dalam Banget

Mau bikin paladin jadi tank? Bisa. Mau kombinasi archer dan cleric dalam satu unit? Boleh banget. Build di game ini bukan cuma soal ganti senjata, tapi juga:

  • Affinity antar karakter

  • Formation posisi

  • Prioritas skill saat battle

Awalnya memang bikin puyeng, tapi begitu paham mekaniknya, wah… saya kayak main catur pake pasukan RPG.

Mengapa Unicorn Overlord Disukai Banyak Gamer?

Salah satu alasan kenapa banyak orang jatuh cinta sama game ini adalah presentasinya yang klasik tapi modern.

 Visual Gaya Vanillaware

Grafik 2D ala lukisan tangan yang khas Vanillaware memang selalu punya daya tarik. Setiap karakter digambar detail, animasinya halus, dan desain dunianya kaya warna. Saya bisa lama cuma liatin peta dunia sambil mikir strategi, saking cakepnya.

 Cerita yang Epik Tapi Relatable

Kisah tentang putra mahkota yang membangun kembali kerajaannya setelah dihancurkan—ya, klise sih, tapi dieksekusi dengan sangat baik. Dialognya nggak lebay, dan karakter-karakternya punya latar belakang kuat. Bahkan karakter sampingan pun punya kisah pribadi yang bikin saya peduli.

Dan yang paling penting: gameplay dan cerita jalan bareng, gak ada yang terlalu dominan. Ini penting banget buat gamer yang gak tahan kalau kebanyakan cutscene.

Tips Bermain Game Unicorn Overlord Biar Nggak Frustasi

Setelah main 30+ jam (dan masih belum tamat sepenuhnya ), saya punya beberapa tips yang bisa bantu kamu lebih nikmatin game ini:

1. Jangan Abaikan Training Mission

Awal-awal mungkin rasanya pengen langsung perang besar. Tapi serius, misi training itu penting buat ngerti mekanik. Saya dulu sempat skip, dan akhirnya harus ngulang karena salah build formasi.

2. Pahami Role Tiap Karakter

Setiap unit punya role: tank, DPS, healer, buffer, dan lainnya. Jangan asal masukin semua karakter favorit dalam satu unit. Pastikan unit kamu seimbang. Satu tank di depan, dua DPS di tengah, satu support di belakang = formasi klasik yang sering bikin saya menang.

3. Upgrade Kota & Jalan

Setiap kota yang kamu bebaskan bisa dibangun dan di-upgrade. Gunanya? Buat dapet lebih banyak supply, senjata, dan item langka. Plus, kamu juga bisa mempercepat perjalanan lewat pembangunan jalan. Ini saving time banget!

4. Fokus Pada Simbiosis Antar Karakter

Beberapa karakter akan dapet bonus status kalau sering bareng dalam satu unit. Ini nggak cuma buat efek sinergi, tapi juga unlock dialog spesial dan ending berbeda. Jadi… bukan cuma soal siapa paling kuat, tapi juga siapa yang cocok satu sama lain.

Tantangan yang Bikin Deg-degan

Ngomongin game strategi, pasti ada tantangan yang kadang bikin nyerah. Tapi di Unicorn Overlord, tantangannya tuh bukan soal musuh kuat aja, tapi juga cara kamu berpikir.

Musuh yang Adaptif

Kadang musuh bisa nyerang dari arah tak terduga. Mereka tahu kelemahan formasi kamu. Saya pernah naruh cleric di posisi depan karena lupa ubah formasi, eh malah di-one shot sama assassin. Kesalahan sekecil itu bisa bikin seluruh unit gugur.

Waktu dan Mobilitas Terbatas

Di beberapa misi, kamu cuma punya waktu sekian menit untuk mencapai target. Belum lagi jalurnya sempit, ada jebakan, atau dikejar musuh. Ini bikin saya harus mikir kayak main puzzle: siapa duluan, ke mana jalurnya, siapa yang harus dikorbankan (kadang berat sih, tapi perlu ).

Keunikan Game Unicorn Overlord yang Jarang Dimiliki Game Lain

Switch Unicorn Overlord (Usa/English) - PS Enterprise Gameshop

Ada beberapa hal unik yang menurut saya jadi selling point Unicorn Overlord, dan itu bikin saya betah main meski udah larut malam.

World Exploration yang Bebas

Walaupun ini game strategi, kamu bisa jelajah dunia terbuka layaknya RPG biasa. Bisa nyari side quest, buka peti harta, bantu NPC yang terjepit, atau sekadar muter-muter naik kuda. Rasanya kayak main open world Fire Emblem versi nostalgia.

Musik dan Suara Karakter

Soundtrack-nya keren, penuh nuansa epik dan magis. Cocok banget buat nuansa perang atau pas momen emosional. Dan voice acting-nya juga top—pilihannya ada Jepang dan Inggris, dua-duanya enak didengar. Saya pribadi lebih suka versi Jepang, lebih berasa emosinya.

Sistem Reputasi dan Rekrut Karakter

Kamu bisa rekrut lebih dari 60 karakter dengan kepribadian unik, dari ksatria sampai bandit. Tapi untuk dapetin mereka, kamu harus bangun reputasi baik, bantu mereka dulu, atau selesaikan misi tertentu. Jadi rasanya kayak… “Kamu harus pantas dulu sebelum mereka mau ikut.” Mantap sih.

Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Game Ini

Saya selalu percaya game bukan cuma soal hiburan. Dan Unicorn Overlord secara mengejutkan, ngajarin saya beberapa hal:

  • Pentingnya rencana dan komposisi tim. Nggak bisa sukses sendiri, butuh orang yang tepat di posisi yang tepat.

  • Belajar dari kekalahan. Banyak misi yang saya ulang karena salah strategi. Tapi dari situ saya makin ngerti mekanik game-nya.

  • Jangan buru-buru. Di dunia yang serba cepat, game ini ngajarin buat mikir sebelum bertindak. Kadang ngalah sebentar jauh lebih baik.

Unicorn Overlord di Mata Gamer Indonesia

Dari beberapa forum dan diskusi yang saya ikuti, ternyata game ini cukup booming juga di kalangan gamer strategi di Indonesia. Banyak yang suka karena:

  • Gaya grafisnya beda dari yang lain

  • Mekanik gameplay-nya dalam tapi rewarding

  • Bisa dinikmati secara offline (nggak semua orang suka online-only kan?)

Ada juga yang bilang ini game underrated. Dan saya setuju. Karena bukan game yang terlalu dipromosikan secara masif, tapi kualitasnya… juara.

Layak Gak Main Unicorn Overlord?

Jawaban saya: YES. 100%.
Kalau kamu suka strategi, RPG, cerita epik, dan dunia yang hidup—ini game yang wajib dicoba. Tapi bahkan kalau kamu bukan gamer hardcore strategi, Unicorn Overlord tetap bisa dinikmati kok. Karena ada opsi difficulty yang fleksibel, dan sistem gameplay-nya bisa disesuaikan gaya main masing-masing.

Dan buat saya pribadi, game ini bukan cuma soal kemenangan di medan perang, tapi juga soal bagaimana kita berpikir, bertumbuh, dan belajar. Seperti hidup, ya kan?

Baca juga artikel menarik lainnya tentang A Hat in Time: Game Platformer 3D yang Wajib Dimainkan di Era Modern 2025 disini

Author