Menjelajahi Keajaiban Yorkshire Wildlife Park: Surga Satwa Liar di Jantung Inggris
Ketika pertama kali mendengar nama Yorkshire Wildlife Park, saya mengira tempat ini hanyalah kebun binatang biasa—tempat anak-anak menatap singa dari balik pagar, dan orang dewasa sibuk berfoto dengan latar belakang kandang jerapah. Namun, semua dugaan saya terpatahkan ketika akhirnya saya benar-benar menjejakkan kaki di taman margasatwa yang luar biasa ini, yang terletak di Doncaster, South Yorkshire, Inggris. Perjalanan saya ke sana bukan sekadar kunjungan wisata, tapi menjadi pengalaman hidup yang mengajarkan makna baru tentang hubungan manusia dengan satwa liar dan alam.
Awal Petualangan : Menyambut Alam di Gerbang Yorkshire Wildlife Park

Perjalanan saya dimulai di pagi hari yang sejuk. Udara Inggris kala itu khas—sedikit lembap dengan aroma rerumputan basah. Dari stasiun Doncaster, saya menumpang taksi sekitar 20 menit menuju lokasi. Begitu mobil berhenti di depan gerbang bertuliskan “Yorkshire Wildlife Park”, saya langsung disambut pemandangan hijau luas dan kicauan burung yang terasa begitu alami, jauh dari kesan “zoo” yang biasanya identik dengan kebisingan dan bau hewan Wikipedia.
Begitu melangkah ke dalam, saya merasa seolah memasuki dunia lain—dunia yang masih alami namun tertata, di mana hewan dan manusia bisa berbagi ruang tanpa harus saling mengganggu. Seorang pemandu ramah di pintu masuk berkata,
“Di sini, bukan hewan yang kita tonton di kandang, tapi kitalah tamu di rumah mereka.”
Ucapan itu benar-benar menggambarkan filosofi taman ini.
Sejarah Singkat Yorkshire Wildlife Park: Dari Peternakan Biasa Menjadi Surga Satwa Liar
Sebelum saya menceritakan petualangan hari itu, ada baiknya mengenal sedikit sejarah taman ini. Yorkshire Wildlife Park awalnya adalah lahan peternakan yang berubah fungsi pada tahun 2009. Berawal dari lahan seluas 110 hektare, taman ini kemudian berkembang pesat menjadi salah satu kawasan konservasi satwa paling penting di Inggris.
Keberhasilannya bukan hanya karena koleksi satwanya yang beragam, tetapi juga karena misi konservasi yang kuat. Banyak hewan di sini diselamatkan dari sirkus, kebun binatang yang ditutup, atau perdagangan ilegal. Salah satu kisah paling terkenal adalah penyelamatan 13 singa dari kebun binatang di Rumania pada tahun 2010. Singa-singa itu hidup dalam kondisi mengenaskan sebelum akhirnya dipindahkan ke Yorkshire Wildlife Park untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Sejak itu, taman ini dikenal bukan sekadar tempat wisata, melainkan tempat perlindungan.
Menjelajahi Zona Satwa: Dari Afrika ke Arktik

Begitu masuk ke area utama, jalur setapak kayu mengarah ke berbagai zona bertema. Saya memutuskan untuk menjelajahi taman dengan berjalan kaki agar bisa menikmati setiap detailnya.
1. Lion Country – Kisah Para Raja Padang Rumput
Zona pertama yang saya kunjungi adalah Lion Country. Di sinilah singa-singa penyelamat dari Rumania kini hidup bebas di lahan rumput luas. Tidak ada jeruji besi di sini—hanya pagar aman dengan pandangan terbuka. Melihat singa-singa itu berbaring di bawah sinar matahari sambil menguap malas, saya bisa merasakan kedamaian yang tidak mungkin mereka rasakan di kehidupan sebelumnya.
Seorang penjaga bercerita bahwa singa tertua di sana bernama Simba—ya, seperti karakter dari The Lion King. Dia datang ke Yorkshire Wildlife Park dengan tubuh kurus dan luka di tubuhnya, tapi kini terlihat gagah dan sehat. “Kami tidak hanya menyelamatkan mereka,” kata penjaga itu, “kami memberi mereka rumah baru.”
2. Into Africa – Petualangan di Sabana Buatan
Berlanjut ke area Into Africa, saya merasa seperti berada di jantung Afrika Timur. Hamparan padang rumput buatan yang luas dihuni oleh jerapah, zebra, dan badak putih. Melihat jerapah berjalan anggun di bawah langit Yorkshire yang biru terasa aneh tapi menakjubkan. Beberapa anak kecil di sekitar saya tampak terpesona, melambaikan tangan ke arah jerapah yang mendekat ke pagar pembatas alami.
Salah satu hal menarik di sini adalah jembatan pengunjung yang dibangun melintasi habitat hewan. Jadi, kita bisa melihat mereka dari atas tanpa mengganggu aktivitas mereka. Sensasinya seperti menjadi bagian dari alam, bukan penonton di balik kaca.
3. Leopard Heights – Melihat Si Pendaki Ulung
Zona berikutnya adalah Leopard Heights, rumah bagi macan tutul Amur—salah satu spesies kucing besar paling langka di dunia. Hanya ada sekitar 100 ekor yang tersisa di alam liar. Melihat mereka melompat dari satu cabang ke cabang lain dengan keanggunan luar biasa membuat saya sadar betapa pentingnya konservasi ini. Tak ada yang lebih indah dari melihat hewan liar bertingkah sesuai nalurinya, bukan karena dilatih atau dipaksa.
4. Project Polar – Petualangan ke Kutub Utara
Bagi saya, Project Polar adalah bagian paling memukau dari Yorkshire Wildlife Park. Bayangkan—berjalan di tengah Inggris, namun di depan mata kita ada beruang kutub! Area ini didesain menyerupai lingkungan alami Arktik, lengkap dengan kolam es dan batu besar. Di sinilah saya melihat Nobby dan Pixel, dua beruang kutub yang menjadi favorit pengunjung.
Melihat beruang kutub berenang di air jernih dengan gerakan lembut benar-benar menakjubkan. Tak heran jika proyek ini menjadi salah satu upaya konservasi beruang kutub terbesar di Eropa. Di tengah perubahan iklim global, keberadaan mereka di sini menjadi pengingat betapa rapuhnya keseimbangan alam.
5. Land of the Tigers – Keanggunan Harimau Siberia
Tak jauh dari sana, suara gemuruh berat terdengar dari balik pepohonan. Itulah Land of the Tigers, rumah bagi harimau Amur, salah satu spesies harimau terbesar di dunia. Ketika saya melihat seekor harimau berjalan pelan di antara pohon pinus, bulu oranye dengan garis hitamnya berkilau tertimpa cahaya sore. Saya berdiri diam cukup lama, terpana oleh keindahan alami predator ini. Rasanya seperti melihat makhluk mitos hidup di depan mata.
Interaksi dan Edukasi: Belajar Tentang Satwa Secara Langsung
Salah satu hal yang paling saya sukai dari Yorkshire Wildlife Park adalah pendekatannya yang edukatif namun menyenangkan. Di setiap zona, ada papan informasi interaktif yang menjelaskan perilaku, habitat, dan upaya konservasi setiap hewan. Bahkan ada sesi ranger talk di mana pengunjung bisa mendengarkan penjaga hewan bercerita langsung tentang satwa yang mereka rawat.
Saya sempat ikut sesi “Penguin Talk” di Atlantic Cove, tempat koloni pinguin Humbolt hidup bahagia. Di sana, seorang ranger muda bernama Emily menjelaskan dengan antusias tentang bagaimana suhu air dijaga agar sesuai dengan habitat asli mereka di Amerika Selatan. Ia menutup dengan pesan sederhana namun kuat:
“Kalau kita ingin anak-anak kita masih bisa melihat pinguin di dunia nyata, kita harus mulai peduli pada lingkungan hari ini.”
Pesan itu membuat saya terdiam cukup lama.
Area Keluarga dan Fasilitas yang Ramah Wisatawan
Selain koleksi satwanya yang luar biasa, taman ini juga sangat ramah bagi keluarga. Ada area bermain anak bertema alam, kafe yang menyajikan makanan lokal, serta gift shop yang menjual cenderamata hasil daur ulang. Saya sendiri menikmati secangkir teh panas di Safari Café, sambil menatap ke arah padang tempat zebra berlarian. Rasanya seperti menikmati sore di Serengeti, hanya saja dengan udara Inggris yang sejuk.
Bagi wisatawan, Yorkshire Wildlife Park juga menyediakan penginapan khusus bernama Wildlife Park Hotel. Bayangkan, bisa tidur dengan pemandangan singa atau beruang kutub di kejauhan—benar-benar pengalaman tak terlupakan.
Misi Konservasi dan Harapan untuk Masa Depan
Yang membuat saya semakin kagum adalah keseriusan taman ini dalam menjalankan misi konservasi. Mereka tidak hanya memelihara hewan, tetapi juga aktif dalam penelitian dan edukasi publik. Beberapa program unggulan mereka termasuk:
-
The Wildlife Foundation, yayasan amal yang membantu pendanaan penyelamatan satwa di seluruh dunia.
-
Breeding Program, yang bertujuan memperbanyak populasi spesies langka seperti harimau Amur dan lemur.
-
Habitat Restoration, di mana mereka bekerja sama dengan lembaga internasional untuk menjaga ekosistem di luar Inggris.
Saya merasa bahwa Yorkshire Wildlife Park bukan sekadar tempat hiburan, tapi jembatan antara manusia modern dan alam yang mulai terlupakan.




