You are currently viewing Liburan ke White Sands Island: Pantai Sepi, Pasir Halus, dan Laut Sejernih Kaca

Liburan ke White Sands Island: Pantai Sepi, Pasir Halus, dan Laut Sejernih Kaca

Jujur ya, awalnya saya nggak tahu-menahu tentang pulau ini. White Sands Island? Serius itu nama aslinya? Saya pikir ini cuma nama marketing biar terdengar catchy. Tapi waktu saya lihat beberapa unggahan di media sosial—khususnya dari teman-teman yang habis dari Bintan—saya mulai penasaran.

Ada satu foto yang bikin saya terdiam beberapa detik: hamparan pasir putih super halus, lautnya biru muda hampir transparan, dan cuma ada satu atau dua orang di sana. Lho kok bisa se-sepi itu, padahal bagus banget?

Saya yang waktu itu sedang cari tempat healing yang beneran off the grid, langsung masukin White Sands Island ke dalam daftar. Tapi nggak langsung ke sana sih. Butuh waktu beberapa bulan sampai akhirnya saya mutusin: “Udah deh, gue pergi ke sana aja. Sendirian juga gak apa-apa.”

Dan keputusan itu… ternyata salah satu Travel yang terbaik dalam hidup saya.

Keindahan White Sands Island yang Nggak Bisa Dibohongi Kamera

Pelesir ke Pulau Beralas Pasir Bintan yang Menawan - Turisian.com

Saya tahu banyak tempat wisata yang kelihatan cakep di kamera, tapi pas didatengin… meh. Tapi White Sands Island ini beda. Bahkan, menurut saya, kamera nggak bisa sepenuhnya menangkap keindahannya. Itu yang bikin saya langsung jatuh cinta.

Bayangin ya, begitu sampai di pulau ini—yang ukurannya kecil banget, mungkin cuma butuh waktu 15 menit jalan kaki keliling—saya disambut sama pasir putih halus yang literally kayak bedak bayi. Nggak kasar, nggak banyak kerikil, bersih banget. Dan air lautnya, Masya Allah, sejernih kristal Tripadvisor.

Waktu saya coba snorkeling (alatnya disediakan gratis waktu itu), saya bisa lihat ikan-ikan kecil berenang di bawah kaki saya. Terumbu karangnya juga masih cukup bagus, walaupun saya sempat dengar mereka lagi dalam proses konservasi. Jadi nggak sembarangan orang bisa bawa alat diving ke sana.

Dan satu hal lagi: sunset di White Sands Island itu gila banget. Langit berubah jadi oranye-ungu, dan karena posisinya menghadap ke barat, mataharinya tenggelam pas di garis laut. Saya duduk di hammock, sendirian, ditemani suara ombak dan angin lembut. Rasanya… damai. Nggak ada notifikasi WhatsApp, nggak ada deadline kerjaan, cuma saya dan alam.

Kenapa White Sands Island Jadi Populer?

Nah, ini menarik. White Sands Island itu sebenarnya bukan tempat wisata mainstream kayak Bali atau Labuan Bajo. Tapi dalam beberapa tahun terakhir, tempat ini mulai naik daun. Ada beberapa alasan kenapa:

  1. Dekat tapi terasa jauh
    Lokasinya masih di wilayah Kepulauan Riau, lebih tepatnya di utara Pulau Bintan. Tapi vibes-nya kayak lagi di Maldives versi lokal. Jarak dari Tanjung Uban ke pelabuhan kecil cuma sekitar 30 menit naik mobil, lalu naik boat 15 menit ke pulaunya.

  2. Private island experience
    Serius, jumlah pengunjung per hari dibatasi. Maksimal cuma sekitar 50 orang. Bahkan ada yang sewa untuk acara privat. Jadi ya, rasanya kayak pulau milik sendiri.

  3. Eco-friendly vibes
    Di sana nggak ada hotel besar atau resort mewah. Mereka lebih fokus ke tenda glamping dan bangunan semi permanen yang ramah lingkungan. Listrik pakai solar panel, air bersih diatur ketat, dan pengelola juga ngajarin soal konservasi laut ke pengunjung.

  4. Nggak banyak sinyal dan itu berkah tersendiri
    Di awal saya panik karena sinyal HP nyaris nggak ada. Tapi justru itu yang bikin saya beneran liburan. Tanpa distraksi digital, saya bisa ngobrol sama diri sendiri—kayak meditasi alami gitu.

Akses Menuju White Sands Island: Gampang Tapi Harus Tahu Triknya

Kalau kamu dari luar Kepulauan Riau kayak saya (saya dari Jakarta), rutenya lumayan panjang tapi nggak ribet kok. Ini rute yang saya ambil waktu itu:

  • Jakarta ke Batam: Naik pesawat, sekitar 1 jam 30 menit.

  • Batam ke Bintan: Naik kapal ferry dari Pelabuhan Telaga Punggur ke Pelabuhan Tanjung Uban. Durasi sekitar 45 menit.

  • Tanjung Uban ke pelabuhan penjemputan: Bisa naik mobil atau motor (sewa di sekitar pelabuhan). Jaraknya sekitar 30 menit.

  • Naik boat ke White Sands Island: Udah diatur oleh pengelola pulau. Mereka punya boat sendiri yang PP (pulang-pergi) sesuai jam yang ditentukan.

Catatan penting:

  • Harus booking dulu, nggak bisa dadakan.

  • Pastikan datang sesuai jadwal boat. Kalau ketinggalan, bisa-bisa nginep di pelabuhan (dan itu nggak enak, trust me).

Pengalaman Menginap dan Makan: Simpel Tapi Ngena

White Sands Island di Bintan | Atourin

Saya pilih paket glamping semalam. Tenda saya menghadap laut langsung, ada tempat tidur empuk, kipas angin, dan colokan listrik (tapi cuma nyala saat malam). Toilet dan kamar mandi sharing, tapi bersih banget.

Yang bikin hati saya meleleh? Makanannya.

Mereka masak makanan lokal yang fresh banget. Waktu itu saya disuguhi ikan bakar, sambal matah, dan nasi hangat. Makan di meja kayu pinggir pantai sambil liat bintang. Gila, itu salah satu momen paling syahdu dalam hidup saya.

Sarapan paginya juga oke—nasi goreng, buah, dan kopi lokal. Jangan harap menu fancy kayak latte atau croissant ya. Tapi rasanya jauh lebih memuaskan karena autentik dan dimasak dengan hati.

Tips Mengunjungi White Sands Island (Dari Orang yang Udah Gagal Beberapa Kali)

Biar kamu nggak ngulang kesalahan saya, ini beberapa tips jujur dan penting banget kalau mau ke White Sands Island:

  1. Booking jauh hari
    Serius, tempatnya cepat penuh. Apalagi kalau mau weekend atau libur panjang. Minimal 2 minggu sebelum, bahkan sebulan sebelumnya kalau musim liburan.

  2. Bawa dry bag & waterproof case HP
    Karena semua barang akan dibawa naik boat. Kalau lagi hujan atau ombak agak tinggi, barang bisa basah.

  3. Sunscreen itu wajib!
    Jangan cuma SPF 30, pakai yang minimal SPF 50. Mataharinya sadis banget siang hari. Saya sempat gosong total padahal cuma jalan 2 jam siang-siang.

  4. Siapkan power bank atau lampu kecil
    Listrik terbatas. Kalau kamu suka baca atau nulis malam hari, jangan andalkan lampu tenda.

  5. Nggak usah bawa banyak baju
    Percaya deh, kamu bakal lebih sering pakai pakaian pantai atau malah nggak pakai alas kaki seharian.

  6. Simpan kenangan, jangan buang sampah
    Pulau ini masih alami banget. Jaga bareng-bareng biar tetap begitu.

Pelajaran Hidup dari White Sands Island

Kamu tahu nggak sih, kadang kita butuh kehilangan sinyal dan suara kota buat bisa denger suara hati sendiri.

White Sands Island ngajarin saya hal itu.

Saya inget banget malam pertama di sana, saya duduk di pasir, liat langit penuh bintang, dan nulis jurnal harian pakai tangan (iya, bukan HP). Rasanya kayak kembali ke versi diri saya yang lebih jujur, lebih sederhana, lebih hidup.

Saya juga jadi mikir: kita nggak perlu hal mewah buat bahagia. Kadang cukup tempat yang tenang, orang-orang baik, dan waktu buat diri sendiri. Dan White Sands Island ngasih saya semuanya.

Penutup

Kalau kamu lagi cari tempat yang bisa jadi pelarian dari hiruk-pikuk hidup, White Sands Island adalah jawabannya. Bukan cuma buat healing, tapi juga buat menyadari betapa indahnya hidup yang pelan, sepi, dan jujur.

Nggak semua orang cocok dengan tempat kayak gini, tapi kalau kamu siap untuk nyambung lagi sama alam dan hati sendiri, pulau ini bisa jadi salah satu pengalaman paling membekas dalam hidupmu.

Saya pribadi, berencana balik ke sana lagi. Tapi kali ini, mungkin saya ajak anak-anak murid saya—biar mereka juga bisa lihat kalau dunia ini nggak cuma soal WiFi dan likes.

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Kolam Abadi Langkat: Pengalaman dan Tips Terbaik untuk Kamu yang Ingin Berkunjung disini

Author